Card image cap

News

PII Jalin Kesepakatan dengan The Institution Engineers Australia untuk Pengakuan Insinyur Profesional

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bersama dengan The Institution Engineers of Australia (Engineers Australia – EA) akan segera menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) terkait pengakuan insinyur profesional antara kedua institusi.

Ke duanya bersepakat akan membawa ke scope yang lebih luas menjadi bilateral agreement antara Pemerintah Indonesia dan Australia.

Hal tersebut dilakukan oleh Koordinator Indonesian Monrtoring Committee APEC Engineer Register (IMC APEC ER) Ir. Andi Taufan Marimba, IPU dan Direktur Eksekutif PII Pusat Ir. Habibie Razak, IPU yang langsung berkunjung ke Canberra Australia untuk mendiskusikan hal ini dengan Engineers Australia (EA) selama 2 hari, dari mulai tanggal 2-3 Maret 2023.

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bersama dengan The Institution Engineers of Australia (Engineers Australia – EA) akan segera menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA). Dok. Ist

Kepada Konstruksi Media, Habibie Razak mengungkapkan, pada hari pertama yakni Kamis (2/3/2023) pertemuan tersebut menggelar diskusi yang dihadiri dan dibuka oleh H.E. Dr. Siswo Pramono – Duta Besar Indonesia dan Arjuna Nadaraja – Direktur Free Trade Agreements and Stakeholder Engagement Division, Department of Foreign Affair and Trade (DFAT).

Dikatakan oleh Habibie, MRA ini akan memberikan benefit yang sangat luas dalam hal peningkatan mobilitas keinsinyuran para Insinyur kedua negara.

Sementara, Duta Besar Indonesia untuk Australia Siswo Pramono berharap MRA on Professional Engineer Recognition ini dapat ditandatangani pada saat kunjungan Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo ke Australia bulan Juni mendatang.

Koordinator Indonesian Monrtoring Committee APEC Engineer Register (IMC APEC ER) Ir. Andi Taufan Marimba, IPU dan Direktur Eksekutif PII Pusat Ir. Habibie Razak, IPU saat berkunjung ke Canberra Australia, Engineers Australia. Dok. Ist

Sebagaimana diketahui, PII sebagai organisasi wadah berhimpun insinyur di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran turut mengambil peranan penting dalam mendukung memberikan solusi global terkait engineering.

Pada momentum Presidensi G20, di mana Indonesia menjadi tuan rumahnya menjalin kesepakatan dengan negara-negara G20 kerja sama engineers dan medapat dukungan penuh dari 6 (enam) asosiasi insinyur di negara anggota G20, yaitu India, Jepang, Korea, Inggris, Australia, dan Indonesia.

PII Jalin Kesepakatan dengan The Institution Engineers Australia untuk Pengakuan Insinyur Profesional. Dok. Ist

Ke-enam asosiasi insinyur ini sepakat untuk membentuk kelompok insinyur atau Engagement Group (EG), yang berkontribusi dan memiliki keterlibatan dalam G20, yang nantinya akan menjawab tantangan dan resolusi dunia dalam menangani perubahan iklim, transisi energi hijau, transformasi digital ke berbagai sektor industri dengan cara yang dapat diterapkan, dan pada produksi peralatan perawatan kesehatan yang efisien dan hemat biaya.

Pasalnya, dalam beberapa dekade terakhir, peran insinyur telah berevolusi ke belakang panggung atau di belakang layar dan sebagian besar sering melakukan kompromi karena kurangnya kemampuan dan kualitas kepemimpinan.

Untuk itu, insinyur sekarang harus bangun dan mengambil peran dan tanggung jawab mereka untuk memperbaiki masalah sebelum menjadi benar-benar terlambat.

Keanggotaan
Syarat Anggota Baru

Syarat Anggota Baru

Keanggotaan
Program Profesi Insinyur

Cara Sarjana Teknik Menjadi Insinyur

Info
Sertifikasi Insinyur

Cara Insinyur Menjadi Insinyur Profesional